kulirik detik yang terus berdetak
tak pedulikan rintihan dan teriakkan
kurangkai kata dalam lembar hari
begitu panjang pucat mentari
kadang sayup kudengar sapamu
di balik jingga senja
kadang kau entah menghilang ke mana
aku hanya bisa sandarkan punggung
pada sayap kupu-kupu putih
yang mengepak tertatih diantara gerimis
aku pun berkata dengan detak jantungku
dan berbisik dengan desah nafasku
kutulis tentangmu dalam syairkku
sejengkal hati menitis perlahan dalam buai rindu
mengalir tanpa batas dari pucuk-pucuk mendung
kabut biru mengambang dalam buai mentari
pucat merona rengkuh bayangmu
Jumat, 15 April 2011
HILANG BERSAMA JINGGA SENJA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar