apa kubiarkan impianku membeku
dan hanya bisa menunggu hingga suatu saat akan mencair?
mungkin hanya aku yang terbawah, semua sudah cukup aku bantah, kesempatan berlalu-lalang kemudian menghindar saat ku dekati, sebuah busur panah yang tajam terasa menancap di hati, sulit untuk tercabut, ku coba untuk menghasut, wajahq seperti serangkaian benang yang kusut, ragaku disini laksana boneka badut, di tertawakan kini telah menjadi kebiasaan, sulit dihilangkan walau terasa pahit, keberadaan di depan mata hanya bisa mengintip, kenapa harus mengintip?
tikam saja aku agar kerongkonganku menjerit, walaupun di balik itu semua aku sudah puas merasakan rasa sakit, kebal rasaku terhadap hal yang berlebih…
Rabu, 22 Juni 2011
KEBAL
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar